google.com, pub-8027005344017676, DIRECT, f08c47fec0942fa0

CIA Mengincar Soekarno III


HALAMAN I
HALAMAN II

Bagaikan tak memiliki perasaan bersalah, Amerika memelintir berita,mulai dari bantuan peralatan perang dan latihan militer, serta menyebarkan berita bohong tentang adanya ancaman komunis terhadap stabilitas di belahan Asia Timur. Akhirnya, dengan tertangkapnya Allen Pope inilah, presiden Soekarno berhasil memelintir leher Amerika dan mempermainkannya.

Meski demikian, hubungan antara pemberontak tersebut, dikemudian hari masih berlanjut. Melalui jaringan CIA, beberapa senjata-senjata ringan masih dikirimkan oleh Amerika untuk digunakan DI/TII di Sulawesi dan Aceh, serta PRRI Permesta di Sulawesi Utara. Presiden Eisenhower bermain di kedua belah pihak dan bermuka dua. Membiayai pemberontakan dan menjalin hubungan baik dengan Indonesia supaya seolah-olah membantu mengatasi masalah yang timbul. Padahal, sebenarnya masalah itu sudah dimainkan oleh Amerika.

Keputusan untuk bermuka dua inilah yang banyak merugikan banyak korban tak berdosa. Dibalik isue ancaman komunisme, Amerika selalu berhasil tampil sebagai sosok pahlawan yang sebenarnya meperdayai para elite militer dan politikus Indonesia. Dan dalam hal ini, telah di sampaikan secara jelas oleh presiden Eisehower pada sebuah konferensi Gubernur negara bagian Amerika Serikat pada tahun 1953. Presiden Eisenhower mengatakan bahwa, "tidak sia-sia Amerika yang telah memberikan bantuan sebesar $ 400 USD dalam membantu Perancis dalam perang Vietnam". "Kalau Vietnam sampai jatuh ke tangan komunis, maka negara tetangganya pun akan segera menyusul". "Kita tidak boleh kehilangan Indonesia, yang lebih luas dan lebih banyak sumber daya alamnya", ucapnya.

Bagi Amerika Serikat,di dunia ini hanya ada dua macam, yaitu blok barat (liberal) dan blok timur (komunis). Dan abila ada jalur lain, maka akan dianggap lebih condong kepada komunis, meski itu adalah golonga netral atau non blok sekalipun. Dengan sistem Amerika yang seperti itulah maka, tidak ada kata ampun bagi seorang nasionalis sejati seperti Presiden Soekarno. Dan siapapun musuh Amerika, cepat atau lambat akan segera di lenyapkan.

Tugas pertama operasi intelejen adalah dengan memberikan bantuan dana kepada dua partai politik terbesar, yang anti komunis, agar berhasil memenangkan perolehan suara hasil Pemilu 1955. Perolehan suara ini diharapkan akan memperkecil dukungan terhhadap Presiden Soekarno.

Namun sayang, perkiraan dan harapan Amerika ni meleset. Partai Komunis Indonesia (PKI) yang tidak disukai oleh Amerika ini diangap setia kepada Soekarno. Dan PKI justru mendapat perolehan suara terbesar kelima pada Pemilu 1955. Sedangkan pada tahun 1948, PKI telah dihancurkan dalam peristiwa Madiun.

Pristiwa Madiun yang di pimpin Muso tersebut terjadi sekembalinya Muso menimba ilmu di dunia Marxisme-Leninisme Uni Sovyet. Akan tetapi, berkat sikap tegas Presiden Soekarno, pemberontakan di Madiun pada 1948 berhasil di tumpas.

CIA tidak paham tentang penumpasan PKI 1948 dan tetap menganggap Presiden Soekarno lebih condong kepada komunis. Akibat gagal mendanai dua partai politik besar anti komunis di Indonesia dalam memperoleh hasil suara pemilu 1955, kemudian CIA mencoba cara lain yang lebih keras, yaitu hendak "melenyapkan" Bung Karno.

Pada hari Sabtu-Wage, 30 November 1957 atau yang lebih dikenal sebagai Peristiwa Cikini, juga tidak lepas dari skenario CIA. Meski bukti yang menewaskan 11 orang dan 30 lainnya mengalami cidera, masih diangap simpang siur/ Akan tetapi, indikasi keterlibatan CIA jelas sangat terlihat.

Richard Bissell Jr, selaku mantan Wakil Direktur CIA pada masa Allan Duller, memberikan pengakuan kepada Ketua Panitia Pemilihan Intelejen Senat Senator Frank Church-1975. Ia mengatakah bahwa nama kepala negara termasuk Presiden Soekarno, untuk "dipertimbangkan" dibunuh. Tentang bagaimana kelanjutannya, dia tidak mengetahui. Bung Karno sendiri yakin, bahwa CIA ada dibelakang layar peristiwa-peristiwa yang terjadi di tanah air Indonesia. Direktur Centre of Defence Information di Washington, David Johnson jua membuat laporan untuk Komite Church.

Kolonel Zulkifli Lubis, sebagai perancang Perisiwa Cikini dikenal pula sebagai pendiri intelejen Indonesia, bukanlah satu-satunya orang yang berusaha untuk melenyapkan Presiden Soekarno. Pilot temput TNI-Angkatan Udara yang bernama Maukar, juga pernah mengebom dan menghujani istana kepresidenan dengan peluru-peluru yang di tembakkan dari senapan mesin.

Setelah rencana pembunuhan terhadap Soekarno gagal, sepekan kemudian Presiden Eisenhower semakin kehilangan kesabaran dan dengan tergesa-gesa memutuskan rencana invasi ke Indonesia.Dan peristiwa tersebut, semakin membuat seluruh rakyat Indonesia memberikan dukungan penuh terhadap Presiden Soekarno.

Permusuhan antara Indonesia dan Amerika Serikat mulai mereda setelah Amerika dipimpin oleh Presiden John F. Kennedy. Dan Soekarno pun mendapat undangan untuk berkunjung ke Washington. Dalam pandangan John F. Kennedy, Soekarno adalah orang hebat yang layak untuk diajak duduk bersama dan dijadikan teman. Singkat cerita, John F. Kennedy pernah mengutus adiknya untuk menemui dan mencairkan hati presiden Soekarno. Hingga akhirnya pilot penerbang Allen Pope yang pesawatnya dulu pernah  ditembak jatuh di kepulauan Morotai berhasil di bebaskan dengan selamat dan kedua pemimpin itu menjadi teman. 

Hingga suatu ketika pada hari Jumat, 23 November 1963 terjadi peristiwa menyedihkan. Presiden ke-35 Amerika, John F. Kennedy tewas terbunuh dengan luka tembak di kepalanya. Bung Karno berduka mendengar sahabatnya tewas terbunuh. Tak lama setelah meninggalnya John F. Kennedy, suasana dan keadaan Jakarta -Washington kembali memanas. Presiden pengganti Johnson yang disebut dibawah tekanan CIA, dengan terpaksa mematuhi segala perintah badan intelejen yang telah mengangkatnya hingga dapat duduk di kursi kepresidenan. Pada masa Presiden Johnson, seluruh wilayah di Asia Tenggara mulai memanas.  


CIA yang ahli dalam perang propaganda, mulai menampilkan taring penghancurnya. Segala macam tuduhan, fitnah dan kisah-kisah dusta tentang Presiden Soekarno di buat dan dihembuskan melalui jaringan media massa yang berada dibawah kekuasaannya. Tujuan dari propaganda-propaganda tersebut adalah untuk mendiskreditkan Soekarno. Didepan publik, mereka menyatakan senang atas bebasnya Allen Pope, tetapi secara diam-diam, berita kebebasan tersebut akibat istri Allen Pope berhasil merayu dan tidur bersama Soekarno. Dan pengeboman di istana kepresidenan yang dilakukan oleh Maukar, di isue kan akibat Bung Karno menggoda isteri penerbang tersebut.

Berbagai taktik licik digunakan CIA untuk mendiskreditkan bung Karno. Termasuk juga tentang Soekarno bersikap tidak senonoh terhadap seorang wanita di Uni Sovyet dalam penerbangannya ke Mokswa. Jauh sebelum itu, pada masa Allan Dulles, pernah pula meminta bantuan kepala kepolisian Los Angeles untuk memproduksi sebuah film cabul dengan postur pemeran pria yang mirip dengan bung Karno.

Pada sebuah artikel di majalah Probe yang terbit pada bulan Mei 1996, Lisa Pease berhasil mengumpulkan bukti-bukti dokumen konkrit, termasuk data dari CIA yang sudah dideklarasikan, menyampaikan bahwa yang terlibat dalam produksi film propaganda tersebut adalah Robert Maheu , seorang teman dekat milyader Howard Huges dan bintang film terkenal Bing Crosby dan saudaranya.

Sejarah akan selalu menunjukkan kebenaran menurut caranya sendiri !. 

0 komentar:

Posting Komentar

Aku bersemboyan, Biar melati dan mawar dan kenanga dan cempaka dan semua bunga mekar bersama di taman sari Indonesia.
[Pidato HUT Proklamasi, 1964_Soekarno]