google.com, pub-8027005344017676, DIRECT, f08c47fec0942fa0

SKENARIO TUMBANGNYA SOEKARNO


Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) akan tetap menjadi sebuah misteri. Sebab, Pak Harto sebagai orang terakhir yang tahu soal itu sudah mangkat. Tak ada lagi pihak yang bisa memastikan kebenaran dokumen Supersemar, termasuk isinya.

Supersemar, tulis sejarah Orde Baru, diberikan Presiden Soekarno kepada tiga jenderal: Soeharto, Andi M. Jusuf, Basuki Rachmat, dan Amir Machmoed. Ketiga jenderal ini datang menemui Bung Karno di Istana Bogor, beberapa bulan setelah peristiwa G.30.S/PKI. Inti isi Supersemar, Bung Karno menyerahkan kekuasaan pemerintahan RI kepada Jenderal Soeharto.
Supersemar kemudian menjadi 'produk hukum' yang sah, bahkan mengantarkan Pak Harto sebagai salah satu presiden terlama di dunia, 32 tahun (1966-1998).
Basuki Rachmat dan Amir Machmoed, dua-duanya pernah menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dalam Kabinet Soeharto. Andi M.Jusuf, selain Menteri Perindustrian, juga Panglima Angkatan Bersenjata (Pangab) dan Ketua Bepeka (Badan Pemeriksa Keuangan). Basuki Rachmat wafat lebih dulu, disusul Amir Machmoed, dan Andi M.Jusuf.
Ahli sejarah Anwar Gonggong yang pernah mempersoalkan keabsahan Supersemar, Senin (28/1/2008) pagi kepada salah satu stasiun televisi mengatakan, "Yang tahu apa isi Supersemar itu hanya Pak Harto."Mungkin juga maksudnya apakah Supersemar itu memang ada atau tidak, hanya Pak Harto yang tahu. Sebab, setelah Pak Harto lengser, pernah juga disebut dokumen itu 'hilang'.
SUPERSEMAR YANG DIRAGUKAN KEABSAHAN NYA
Bung Karno dibunuh?


Sekalipun Bung Karno telah wafat lebih dari 30 tahun, kematiannya tetap memunculkan kontroversi.Dewi Soekarno, wanita keturunan Jepang dan istri termuda Bung Karno, secara eksplisit, menyebut suaminya meninggal secara tidak normal (diracun).
Dan, secara implisit, ia menuding Pak Harto sebagai pembunuh melalui kaki tangannya.Mengapa Bung Karno dibunuh?...

Setelah Pak Harto menjadi Presiden/Mandataris MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara), kekuasaannya memerlukan legitimasi. Jalurnya melalui Pemilu 1971.Tapi, Pemilu 1971 itu menjadi inkonstitusional selama Indonesia memiliki dua presiden: de jure (Bung Karno) dan de facto (Pak Harto). Jadi, salah satunya harus disingkirkan. Bung Karno meninggal atau tersingkir secara permanen pada 1970.Tudingan Dewi dimuat tabloid Detak yang dikelola Eros Djarot di akhir 1980-an. Eros dikenal sebagai salah seorang pendukung Bung Karno.Belakangan, Eros mengkritik cara media-media di Indonesia memberitakan kematian Pak Harto. Kesan Eros, beberapa media berusaha menutupi sisi gelap masa lalu Pak Harto. Senin (28/1) siang, saat dikonfirmasi kembali tentang wawancara Dewi itu, Eros membenarkannya.Dalam wawancara itu, Dewi antara lain menyebut Nichlany dan dokter Mahar Mardjono. Nichlany yang sebelum tutup usia menjabat Dirjen Imigrasi, menurut Dewi, menjemput Bung Karno dari rumah tempat ia ditahan di Wisma Yaso (sekarang Museum ABRI) di Jl Gatot Subroto, Jakarta. Ia ditemani dokter Mahar yang sebelum berpulang menjabat Rektor Universitas Indonesia.Bung Karno saat dijemput Nichlany dan Mahar, kata Dewi, sempat berteriak-teriak. "Saya tidak sakit! Saya tidak mau dibawa ke rumah sakit!" kata Dewi menirukan teriakan Bung Karno.Tentang tudingan Bung Karno diracun, Dewi menyimpulkan setelah melihat jenasah suaminya. Dewi yang saat Bung Karno meninggal menetap di Paris, terbang ke Jakarta ditemani seorang wartawan Jepang.Sebelum ke Jakarta, Dewi meminta masukan dari para dokter (ahli) di Paris tentang bagaimana cara mengindentifikasi mayat yang meninggal secara normal dan abnormal. Dewi yakin Bung Karno dibunuh dengan racun.

Buku The Indonesian Tragedy tercatat sebagai salah satu penerbitan asing yang membuka borok-borok Pak Harto. Akibatnya, buku karya wartawan Brian May itu selama 30 tahun dilarang beredar di Indonesia.Apa yang diungkapkan wartawan Amerika yang pernah menjadi koresponden AFP (Agence France Press) di Jakarta itu cukup kontroversial. Setidaknya sebagai pembanding terhadap fakta sejarah tentang peristiwa kejatuhan Bung Karno.
Jika buku-buku sejarah yang ditulis di era Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Brigjen Nugroho Notosusanto mengedepankan peran-peran positif Pak Harto, wartawan Barat itu seperti membalikkannya.
Tentang keterlibatan Bung Karno, May membantahnya. Menurutnya, saat PKI melakukan kudeta (gagal) pada 1965, Bung Karno sudah berstatus presiden seumur hidup. Jadi, untuk apa Bung Karno mendukung gerakan yang akan menumbangkan kekuasaannya?
Tuduhan bahwa Bung Karno terlibat G.30.S/PKI muncul gara-gara Bung Karno tidak mengutuk peristiwa yang telah menyebabkan tewasnya tujuh jenderal Angkatan Darat (AD). Bung Karno dikutip mengatakan, ".... peristiwa itu ibarat riak-riak kecil dalam gelombang revoulsi..."
Menurut May, pernyataan Bung Karno perlu dibaca dalam konteks statusnya sebagai pemimpin yang pernah mengalami suka duka dan perjuangan panjang. Bung Karno pernah lolos dari berbagai usaha pembunuhan.
Bung Karno lolos dari sergapan Zulkifli Lubis dalam peristiwa Cikinikifli Lubis dan dari tembakan pesawat Mustang oleh penerbang Maukar dari AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia). Lalu, ancaman Letkol AH Nasution yang menggelar pasukan dan panser di depan Istana Merdeka.
Lubis, Maukar, dan Nasution, semuanya dimaafkan Bung Karno. Mengapa?...
Karena Bung Karno seorang pemimpin yang pemaaf. Kesimpulannya, Bung Karno tidak punya salah hanya karena tidak mau mengutuk G 30 S/PKI.

Letkol Untung yang disebut sebagai otak pelaku kudeta pun dibedahnya. Dikatakan, perwira pertama TNI AD itu adalah anak angkat Soeharto. Sebagai bukti, saat Letkol Untung menikah di Yogyakarta, yang menjadi saksi adalah Jenderal Soeharto sendiri.
May lantas bertanya jika Untung benar-benar tokoh di balik pemberontakan, mengapa ia langsung dieksekusi oleh rezim Pak Harto?... Mengapa tidak dibiarkan hidup untuk keperluan interogasi?...
The Indonesian Tragedy tidak percaya dengan tudingan bahwa PKI ingin berkuasa melalui kudeta. Situasi dan kondisi Indonesia pada 1965 untuk menjadi negara komunis disamakannya dengan buah di pohon yang sudah siap dipetik.
Di samping kehidupan ekonomi masyarakat sangat memprihatinkan, keadaan yang krusial cocok dengan kampanye PKI. Kekuatan PKI di parlemen dan kabinet sudah demikian kokoh.
Tokoh-tokoh PKI seperti DN Aidit, Nyoto, dan Nyono yang dikategorikannya sebagai kader komunis pintar, lebih suka merebut kekuasaan melalui konstitusi ketimbang kudeta.
PKI merupakan kekuatan terbesar di parlemen setelah PNI (Partai Nasional Indonesia). Di kabinet Bung Karno, sejumlah politisinya juga menjadi menteri. PKI juga memiliki angkatan ke-5 yang dipersenjatai, yang terdiri atas Pemuda Rakyat dan Gerwani.
PKI jelas ingin memperbaiki citranya sebagai tukang kudeta. Sebab, pada 1948, Muso selaku pimpinan PKI waktu itu, melakukan kudeta (gagal) terhadap Bung Karno.
Sejalan dengan buku The Indonesian Tragedy, Oei Tjoe Tat sebagai salah seorang anggota Kabinet Soekarno juga menulis memoarnya. Oei menjadi tahanan politik selama Pak Harto berkuasa.
Tak lama setelah keluar dari penjara, dalam salah satu bab bukunya, Oei terang-terangan menuding Jenderal Soeharto sebagai otak dari peristiwa G 30 S/PKI. Dari semua jenderal yang dibunuh, hanya Jenderal Ahmad Yani (Menteri Panglima Angkatan Darat) yang punya posisi penting. Jenderal lainnya, yang juga diberi gelar Pahlawan Revolusi, tidak punya posisi penting.
"Kalau PKI mau bunuh jenderal, yang paling pantas mereka bunuh justru Pangkostrad Jenderal Soeharto," tulis Oei. Tak lama setelah bukunya terbit, Oei Tjoe Tat meningggal dunia.

25 komentar:

  1. Jangan berlogika sesat pikir "masa iya presiden mengkudeta dirinya sendiri" atau tidak mungkin pki mengkudeta presiden yg didukungnya sendiri".
    Fakta sejarahnya adalah Sukarno dan PKI menghadapi ganjalan berat AD yg menentang keras garis politik SUkarno yg pro komunis. Untuk itu AD harus dijadikan Ular tanpa kepala, dan terbukti setelah "dewan jendral" dilenyapkan Sukarno mencoba mengambil alih sendiri pimpinan AD yg dibantu caretaker mayjen Pranoto usulan PKI.
    Untungnya Suharto dgn tangkas (kalau versi sebelah dengan lancang) mengambil alih pimpinan AD dan tidak akan menyerahkan AD kepada Sukarno sebelum PKI dibubarkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. CIA sendiri sudah mengakui keterlibatannya menggunakan Soeharto untuk menumbangkan Soekarno. Soeharto adalah kacung budak asing.
      Masih ngeyel dan belum percaya ?......

      Hapus
    2. Waspadai bahaya laten ORBA !... "PIYE KABARE, PENAK JAMANKU TO".

      Jaman HARTO, beras murah, BBM murah, nyawa mbahmu, nyawa bapakmu dan itil ibumu juga murah !

      Hapus
    3. Haha,semua murah ya mas. Malah diobral

      Hapus
    4. "PIYE KABARE, PENAK JAMANKU TO".
      enaklah , korupsi di biarin, di mn mn tanah di klaim milik keluarga cendana, tanah ini milik tutut, tanah ini milik tomy dll, 32 tahun berkuasa gt loh, gmn gk enak

      Hapus
  2. Saaya termasuk yg percaya Suharto sudah mendengar rencana G30S lewat cerita pelaku Letkol Abdul Latif, tapi sebagai kawan, bukan sebagai lapor atasan, sangat mungkin Abdul Latif bermaksud memprospek dukungan, tetapi Suharto "no comment" akan bertindak kalau memang sudah kejadian. Buat apa percaya kasak kusuk. Kalau melapor ke Ahmad Yani belum tentu itu benar malah dikira menagada ada. Atau paling tidak itu urusan Bung Karno dan para dewan jendral AD pemangku keijakan politik.
    Suharto Pangkostrad adalah perwira lapangan bukan pemangku kebijakan politik AD.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau dewan jenderal itu benar ada, hendak mengkudeta pemerintahan bung Karno, (Toh status bung karno adalah presiden seumur hidup kala itu)kenapa dewan jenderal yg disinyalir hedak mengambil alih kekuasan bung Karno malah dijadikan pahlawan Revolusi ?.... seharusnya kalau benar PKI yang membantai, kita harus berterima kasih pada PKI, karena telah menyingkirkan rencana kup dewan jenderal. Tetapi, sayangnya bukan PKI pelakunya. Tapi SOEHARTO dibalik tragedi 1965 !.... Dan dunia internasional pun sudah tahu kebejatan dan kelicikan Soeharto. Sejarah tetap akan mengenang Soekarno dengan tinta emas !.... Dan Soeharto akan terbakar kekal selama-lamanya di neraka Jahim.

      Hapus
  3. Jika menulis sesuatu mohon di sertakan sumber . Agar tulisan ini lebih bermanfaat dan dapat di percayai pembaca.

    BalasHapus
    Balasan
    1. namamu saja tidak jelas koq... takut yaaa?....dasar penyembah batu kubus

      Hapus
  4. Jika setiap kita menggunakan hati dan akal sehat dan bnar2 obyektif, tragedi G.30S/PKI jelas menimbulkan kecurigaan akan adanya rekayasa besar dan terencana.

    BalasHapus
  5. kalaupun suharto emang baik. Mungkin tentang supersemar akan di terangkan sebelum dia modar

    BalasHapus
  6. Rakyat INDONESIA yang cerdas, lebih faham siapa dalang GESTOK...
    Mau sampai kapan kebusukan disimpan?? INDONESIA adalah muslim terbesar dunia..
    Tapi sayang, banyak orang munafik, yang hanya ngurusi perut asing...

    Hidup Bung Karno ..,.
    Merdeka !!!!!!

    BalasHapus
  7. America Hitman adl operasi penggulingan kekuasaan dinegara2 yg memiliki SDM yg memadai tp punya pemimpin pro rakyat seperti Soekarno..

    BalasHapus
  8. Hahhaha..ini pasti anak komunis, ibunya pasti pelacur gerwani jahannam..hah berterima kasih..yang harusnya pki dan underbouwnya dibantai sampai keakar2..terima kasih pak harto sudah selamatkan bangsa indonesa dari komunisme..i livo pak harto..tp skrng hantu2 pki mulai gentayangan..melalui isu ham..memang dari dulu dan sampaikapanpun pku itu akan putar balikkan fakta...memang saya mengerti srang kenapa pi itu wajb dibunuh..

    BalasHapus
  9. Sekedar pendapat daei baca baca banyak sumber sih keliatan ameriko yg jadi otak e, dan ada hubunganya dengan emas indo yg disewa US sekian ribu ton. Dana itu hanya bisa dicairkan hanya oleh pak karno seorang. Seandainya pak karno waktu itu tidak disingkirkan, otomatis dana itu cair + emas sekian ribu ton bisa dibawa balik. Dan kayaknya sampe pak karno tidak menunjuk seorangpun yg bisa nyairin dana tsb, sampe pak karno meninggal.
    Dalam misi menyingkirkan sukarno US, lihat suharto yg ingin jadi orang nomor 1 indonesia. Suharto sendiri memilih pki sebagai alasan untuk menyingkirkan sukarno.

    Tapi hal itu semua tinggal sejarah dan orang2 yang terlibat sudah meninggal, buat apa diperdebatkan mana yg salah, mana yg lebih baik. Jadikan sejarah sebagai pelajaran agar masalalu kelam itu tidak terulang, dan menjadikan bangsa kita jadi kuat.

    BalasHapus
  10. PKI jelas ingin mendahului Dewan Jendral untuk kudeta. Tapi yang tidak diduga oleh PKI adalah Suharto berhasil mempreteli pasukan 454 dan 530 yang merupakan pasukan pengaman utk Jakarta dan Istana. Praktis hanya pasukan Tjakra dan PGT AURI yg tersisa dan 2 kompi 454 yg bertahan di Halim.

    Dan akhirnya Aidiit kabur setelah tahu G30S gagal.
    Emang enak dikhianatin Suharto 😂😂

    BalasHapus
  11. Kayaknya anak haram hasil zina silang antara gerwani dan pki lagi komentar memutar balikan sejarah,haha... dasar pki jahanam,slamanya dalam neraka orang2 pki

    BalasHapus
    Balasan
    1. komenmu sangat islami.... sesuai dengan ajaran nabimu. begitulah ahlak muslim... hahahahhahahaha.......

      Hapus
  12. yang jelas perebutan kekuasaan jaman itu sangat merugikan bangsa ini karna harus berkorban nyawa

    BalasHapus

Aku bersemboyan, Biar melati dan mawar dan kenanga dan cempaka dan semua bunga mekar bersama di taman sari Indonesia.
[Pidato HUT Proklamasi, 1964_Soekarno]