google.com, pub-8027005344017676, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Karier Militer Untung Syamsuri 5


Samungan dari  Karier Militer Untung Syamsuri 4

Mereka lebih mendengarkan omongan Sjam Kamaruzzaman, "" Jika mau revolusi, ketika masih muda. Jangan tunggu hingga tua, dan ketika awal revolusi banyak yang takut, dan setelah revolusi berhasil, semuanya akan ikut". Kecerobohan Gerakan 30 September 1965 yang dilakukan tersebut, akhirnya hancur. Dokmen Supardjo dianggap lebih masuk akal dan terpercaya, karena sangat memperlihatkan kelemahan Gerakan 30 September 1965 yang tidak adanya satu komando yang jelas dan tegas. Karena komando tersebut dianggap terpecah menjadi dua, ada yang murni dari kalangan militer seperti Untung, Latief dan Sudjono. Dan dari Biro Chusus yaitu Sjam, Pono dan Bono.


Sjam Kamaruzzaman memegang peranan sentral, sebab posisinya sebagai perantara di kedua pihak tersebut. Ketika Presiden Soekarno menolak dan meminta agar dihentikan, kebingungan terjadi. Militer mematuhi Presiden Soekarno dan Biro Chusus tetap ingin melanjutkan. Kedua kelompok ini akhirnya terpecah.

Suatu yang dalam upaya kudeta merupakan kesalahan fatal adalah ketidak matangan rencana. Mengapa terjadi pengumuman pertama, kedua dan ketiga yang berlangsung selama lima jam. Berita pertama pagi hari, mereka menyebutkan bahwa Presiden Soekarno dalam keadaan selamat. Pengumuman kedua siang hari, pembentukan Dewan Revolusi dan Pengumuman ketiga adalah pembubaran kabinet. Dalam waktu sekitar lima jam, operasi penyelamatan Presiden Soekarno berubah menjadi percobaan makar melalui radio.

Berdasarkan penjelasan diatas, membuktikan bahwa Untung bukanlah yang memberi komando tunggal atas terjadinya insiden berdarah 30 September 1965 yang sebenarnya. Kejadian itu dapat diatur oleh Sjam Kamaruzzaman. Untung Syamsudin akhirnya di eksekusi mati oleh regu tembak pada tahun 1969 setelah sebelumnya mendekam di penjara Cimahi. Untung sempat menceritakan kepada Letnan Kolonel Udara Heru Atmodjo yang pada tahun 1965, Heru menjabar sebagai Asisten Direktur Intelejen AURI. Untung menceritakan bahwa, dirinya akan segera diselamatkan oleh Jenderal Soeharto dan tidak akan di tembak mati, karena Untung merasa bahwa Soeharto dan dirinya memiliki hubungan yang baik. Namun sayang, harapan Untung tersebut menghasilkan kenyataan yang berbeda.

Rezimen Tjakrabirawa dibentuk pada tanggal 6 Juni 1962 berdasarkan SK Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia No. 21/PLT/1962. Keberadaan Rezimen tersebut dibentuk guna menjaga dan bertanggung jawab atas keselamatan presiden selaku Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia beserta keluarganya. Rezimen Tjakrabirawa tersebut terdiri dari Datasemen Kawal Pribadi, Batalyon Kawal Pribadi dan Batalyon Kawal Kehormatan.

Dengan terbentuknya Rezimen Tjakrabirawa, adalah merupakan tanggapan strategis atas upaya pembunuhan terhadap presiden. Pada hari Senin Kliwon, 14 Mei 1962, Presiden Soekarno melakukan sholat Idul Adha di masjid Baiturrahman, kompleks istana merdeka, Jakarta.

Bersambung, Karier Militer Untung Syamsuri 6

0 komentar:

Posting Komentar

Aku bersemboyan, Biar melati dan mawar dan kenanga dan cempaka dan semua bunga mekar bersama di taman sari Indonesia.
[Pidato HUT Proklamasi, 1964_Soekarno]