SEBUAH adegan mengharukan terjadi. Seorang prajurit tua Amerika Serikat berjalan memakai penyanggah di tangan kirinya, sambil tertatih ia mendatangi rumah tinggal pribadi seorang presiden Indonesia, di kawasan hijau asri di Kebagusan, Jakarta Selatan.
Prajurit tua itu didakwa berdosa mengkhianati negerinya karena berpaling membela musuh negaranya selama hampir 40 tahun: Korea Utara. Pria berambut putih itu ingin berterima kasih karena Indonesia membantunya bertemu keluarganya yang terpisah selama 21 tahun.