Ibu selalu berkata kepadaku, Sukarno, ketahuilah, engkau itu anak fajar, putera fajar. Sebab engkau dilahirkan pada waktu fajar menyingsing, fajar 6 Juni sedang merantak-rantak di sebelah Timur, pada waktu itu aku lahir. Sehingga Ibu berkata kepadaku sering-sering jikalau aku diajak keluar gubuk memandang ke sebelah Timur, engkau ini anak fajar, engkau dilahirkan pada waktu fajar. Lihat itu fajar. Makin lama makin terang, makin lama makin terang. Engkau nanti akan melihat matahari terbit, jadilah manusia yang berarti, manusia yang manfaat, manusia yang pantas untuk menyambut terbitnya matahari. Manusia yang pantas untuk menyambut terbitnja matahari.