google.com, pub-8027005344017676, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Lahirnya Indonesia


AR Baswedan adalah seorang wartawan berdarah Arab yang bekerja di koran  Sin Po, milik temannya yang berdarah Tionghoa. AR Baswedan dan Liem Koen Hian adalah teman seperjuangan. Mereka berdua adalah anggota BPUPKI - Founding Fathers RI yang men draft UUD 1945. Yang Tionghoa di BPUPKI ada Liem Koen Hian, Tan Eng Hoa, Oei Tjong Hauw, dan Oei Tiang Tjoei dari 68 anggota. 
Keturunan Arab cuma ada 1 yaitu AR Baswedan dan perwakilan dari Indo Eropa ada 1, yaitu PF. Dahler.

Liem Koen Hian pendiri Partai Tionghoa Indonesia pendukung kemerdekaan RI di tahun 1932. Kemudian sahabat dekatnya, AR Baswedan mendirikan Partai Arab Indonesia di tahun 1934 dengan gagasan sama, kemerdekaan Indonesia. Hanya segelintir orang keturunan Tionghoa yang gencar memperjuangkan nasionalisme Indonesia. Liem Koen Hian salah satunya. Puluhan tahun dia memperjuangkan bangsa Indonesia yang merdeka. Dia mempropagandakan orang keturunan Tionghoa adalah orang Indonesia. Liem layak disebut bapak asimilasi. Namun sungguh tragis di akhir hidupnya, Liem dikecewakan bangsanya dan meninggal sebagai orang asing dinegeri kelahirannya.

Kalau di PPKI ada 1 Tionghoa namanya Dokter Yap Tjwan Bing. Oleh Walikota Solo Joko Widodo dijadikan nama jalan di Solo menggantikan nama Jalan Pejagalan. Kalau orang yang merekam pertama kali lagu Indonesia Raya dan dikejar-2 Belanda bernama Yo Kim Tjan pemilik Toko Populair di Pasar Baru, Batavia. Rekaman dilakukan tahun 1926, sebelum Sumpah Pemuda 1928. Setelah situasi aman, kembali ke Jakarta dan Proklamasi diadakan di tempat yang sekarang menjadi Tugu Proklamasi.

Selanjutnya Sumpah Pemuda 1928 diadakan di Jalan Kramat Raya 106, dirumah Sie Kok Liong. Rumah Sie Kok Liong juga dihuni oleh M. Yamin, Asaat, Amir Sjarifudin, Soegondo Djojopoespito, Setiawan, Soejadi, Mangaradja Pintor, A.K. Gani, Mohammad Tamzil dan Assaat dt Moeda. Ada 3 pemuda Tionghoa Sumsel di Sumpah Pemuda 1928.

Sehari sebelum Proklamasi 17 Agustus 1945, Bung Karno dan Bung Hatta diamankan di rumah Djiaw Kie Siong di Rengasdengklok. Hingga sekarang, rumah tersebut masih berdiri dan dijadikan cagar budaya bersejarah.

Naskah lagu Indonesia Raya pertama kali diterbitkan di Indonesia jaman penjajahan oleh Koran Melayu Tionghoa Sin Po, sebagai edisi khusus Oktober 1928 bersama Sumpah Pemuda.

Lahirnya Indonesia dibidani oleh semua kelompok, tidak ada yang lebih berjasa dan tidak ada yang tidak berkorban dalam berbagai bentuk. Mari saling menghargai dan menyayangi. (KLVD)

0 komentar:

Posting Komentar

Aku bersemboyan, Biar melati dan mawar dan kenanga dan cempaka dan semua bunga mekar bersama di taman sari Indonesia.
[Pidato HUT Proklamasi, 1964_Soekarno]