google.com, pub-8027005344017676, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Soekarno Menjebak Marshall Green

Marshall Green menyerahkan surat kepercayaan sebagai Duta Besar Amerika Serikat kepada Presiden Soekarno, 26 Juli 1965, di Istana Merdeka, Jakarta, hanya 5 hari sejak kedatangannya di Indonesia. Lima hari merupakan waktu yang sangat singkat, duta besar negara lain harus menunggu beberapa minggu untuk tiba di momen tersebut.

Hubungan AS dan Indonesia memburuk sejak akhir 1950-an. Pemicunya beberapa: konfrontasi Indonesia dengan Malaysia, ancaman nasionalisasi perusahaan AS di Indonesia, serangan ke kantor perwakilan AS di Indonesia, juga dugaan keterlibatan AS dalam pemberontakan PRRI/Permesta.

Dalam suasana politik semacam itu, Green menyampaikan pidato. Datar dan normatif. Lalu, giliran Soekarno diberi kesempatan bicara.

Soekarno dimata Pemberontak


Sejak awal 1957, koran-koran kiri seperti Harian Rakjat dan Bintang Timur sering merilis berita soal Sumitro Djojohadikusumo. Isinya: tuduhan bahwa ahli ekonomi dan politisi Partai Sosialis Indonesia (PSI) itu terlibat korupsi.

Soekarno Hatta


Hubungan Soekarno dan Mohammad Hatta sungguh berwarna. Terkadang mesra, sering juga berlumur amarah. Banyak bernuansa politis, namun juga menyangkut soal pribadi.